Saturday, September 7, 2013

Kenali dan Tangani Kanker Ovarium


Kanker juga dapat terjadi pada bagian ovarium atau organ kembar yang memproduksi sel telur pada wanita. Penyebab utama kanker ovarium, disinyali dipicu oleh hormon wanita, estrogen dan progesteron.

Sayangnya, kendati telah lama diketemukan belum banyak pengobatan efektif yang dapat menyembuhkan kanker ini. Namun beberapa terapi telah dinyatakan memberi hasil terbaik akhir-akhir ini.

Ada beberapa tahap kanker ovarium, mulai dari tahap pertama dikenali dengan persebaran sel ganas pada salah satu atau kedua ovarium, tahap kedua dikenali dengan adanya penyebaran sel kanker hingga ke organ terdekat ovarium (seperti ; Rahim) , tahap ketiga dikenali dengan penyebaran sel kanker hingga ke limpa dan dinding perut, tahap keempat dikenali dengan penyebaran sel kanker hingga ke organ tubuh vital di dekat alat reproduksi seperti paru-paru atau hati.

Jika melalui USG atau CT Scan terdeteksi adanya jaringan atau massa di dalam ovarium. Dokter akan melakukan Biopsi atau pengambilan jaringan untuk dipastikan secara laboratorium. Namun kini juga dikenali cara tes pemindai kanker ovarium sejak dini. Salah satu nya dengan tes darah yang melihat adanya peningkatan kadar protein CA 125 sebagai indikasi awal adanya aktifitas kanker dalam tubuh.

Dan dapat dengan USG. Kedua cara ini sebaiknya dilakukan secara rutin khususnya pada wanita dengan riwayat keluarga pengidap kanker atau mengalami kegemukan. Beberapa gejala kanker ovarium diantaranya dikenali dengan kerapnya merasa kembung atau ada tekanan diseputar perut, nyeri di perut atau pelvis, perasaan kenyang terlalu dini saat makan, dan kerap beser. Apabila diketemukan indikasi seorang wanita mengalami kanker ovarium, ada dua hal yang disarankan dokter ahli obstentri dan ginekologi untuk mengatasinya.

Operasi dilakukan untuk mengetahui kasus kanker ovarium dan memastikan tahap kanker yang diidap seseorang. Selain itu, operasi merupakan penanganan awal kasus kanker ovarium.

Tujuan nya untuk sebisa mungkin menyingkirkan kanker ovarium. Bisa dengan mengangkat salah satu ovarium berikut jaringan yang diidentifikasi terkena kanker di sekitar ovarium. Pada tahap yang lebih lanjut, dapat dilakukan pengangkatan kedua ovarium bahkan dengan rahim dan jaringan disekitarnya.

Setelah operasi pengangkatan ovarium dilakukan, kemoterapi umumnya dilakukan setelah oerasi. Tahap ini dilakukan dengan pemberian obat yang menyasar pada target jaringan yang akan membunuh sisa kanker yang mungkin tersisa di dalam tubuh.

Obat ini diberikan secara oral, suntikan pada vena, maupun langsung ke dalam perut ( Intraperitoneal chemotherapy).  Wanita yangmemiliki tumor LMP (Low Malignant Potential) biasanya tidak diberikan kemoterapi, kecuali tumor berkembang kembali setelah operasi.




No comments:

Post a Comment